Pengujian Hipotesis
1. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
- Hipotesis statistik : suatu anggapan atau per-nyataan, yang mungkin benar atau tidak, mengenai satu populasi atau lebih.
- Hipotesis nol = H0 : setiap hipotesis yang akan diuji dinyatakan dengan hipotesis nol. Penolakan H0 menjurus, pada penerimaan suatu hipotesis tandingan = H1
- Galat jenis I : penolakan H0 padahal hipotesis itu benar.
- Galat jenis II : penerimaan H0 padahal hipotesis itu salah.
Tindakan | H0 benar | H0 salah |
Terima H0 Tolak H0 | Keputusan benarGalat jenis I | Galat jenis IIKeputusan benar |
- Kuasa suatu uji : peluang menolak H0 bila suatu tandingan tertentu benar
- Uji eka arah : uji hipotesis dengan wilayah penolakan H0 ada di satu sisi saja
- Uji dwi arah : Uji hipotesis dengan wilayah penolakan H0 ada di dua sisi (kiri dan kanan) sebesar 0,5
- Nilai -p: taraf (keberartian) terkecil sehingga nilai uji statistik yang diamati masih berarti (nyata).
2. a. Uji Hipotesis suatu rataan (varians diketahui)
- H0 : m = m0
- H1 : m = ¹ m0
- a = 0,05
- Wilayah kritik z > 1,96 atau z < -1,96
- Statistik uji
- Keputusan tolak H0 bila statistik uji z jatuh di wilayah kritik
b. Uji hipotesis satu rataan ( varians tidak diketahui)
- H0 : m = m0
- H1 : m ¹ m0
- a = 0,05
- Wilayah kritik : ditentukan dengan meng-gunakan tabel t
- Statitik uji , wilayah kritik kecil dari -ta/2 atau besar dari ta/2
- Statistik uji dan wilayah kritiknya z > za/2 atau z < z1-a/2
- Keputusan tolak H0 bila statistik uji z jatuh di wilayah kritik
c. Hipotesis H1 dan wilayah kritik
3. Uji Hipotesis dua rataan
- Varian dan diketahui
- H0 : m1 - m2 = d0
- H1 : m1 - m2 ¹ d0
- Taraf uji a = 0,05
- Wilayah kritik z > 1,96 atau z < -1,96
- Statistik uji:
- Keputusan: tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.
- Varian tetapi tidak diketahui
- H0 : m1 - m2 = d0
- H0 : m1 - m2 ¹ d0
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik t>t1/2a(n) atau t<-t1/2a(n) (lihat pada tabel t) dengan derajat bebas n = n1 + n2 – 2
- Statistik uji
- Keputusan : tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.
- Varians s12 dan s22 tidak diketahui dan s12 ¹ s22
- H0 : m0 - m2 = d0
- H1 : m1 - m2 ¹ d0
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik :
- Statistik uji :
- Keputusan : tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik
- Uji Pengamatan Berpasangan
Pengamatan ( xi, yi ) dan di = yi - xi
Peubah acak d1 = {d1,d2, …, dn}
- H0 : mD = d0
- H0 : mD ¹ d0
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik
- Statistik Uji :
- Keputusan : tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik
- Hipotesis H1 dan wilayah kritik untuk Uji Beda Rataan
4. Uji Hipotesis Tentang Proporsi
- Uji satu proporsi untuk n besar
Bila n besar dan p0 yang dihipotesiskan tidak terlalu dekat kepada nol atau satu maka sebaran binom dapat didekati dengan sebaran normal dengan m = n p0 dan s2 = n p0 (1-p0) sehingga
Langkah penguji
- H0 : p = p0
- H1 : p ¹ p0
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik = Z < - Z ½ a atau Z > Z ½ a
- Statistik uji
- Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.
- Uji beda proporsi untuk sample besar
- H0 : p1 = p2
- H1 : p1 ¹ p2
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik = Z < - Z ½ a atau Z > Z ½ a
- Statistik uji =
- Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.
Bila d0 ¹ 0 sehingga H0 yg di uji p1 - p2= d0 ¹ 0 maka prosedur pengujinya menjadi
- H0 : p1 – p2 = d0
- H1 : p1 – p2 ¹ d0 ; H1 : p1 – p2 < d0 ; H1 : P1 – P2 > d0
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik
Z < - Z1/2 a atau Z < - Z1/2 a jika H1 : p1 – p2 ¹ d0
Z < - Zµ jika H1 : p1 – p2 < d0
Z < - Zµ jika H1 : p1 – p2 > d0
- Statistik uji
- Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik
5. Uji Hipotesis Tentang Ragam (Varians)
- Uji Hipotesis varians dari populasi normal
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik =
- Statistik uji
- Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik
- Untuk contoh (sampel) besar untuk H0 : s2 = s02 maka dapat didekati dengan sebaran normal sehingga statistik uji
; S = Simpangan baku contoh (sampel)
- Uji Hipotesis kesamaan dua varians dari dua populasi normal
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik :
- Statistik uji
- Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh dari wilayah kritik.
- Untuk ukuran contoh n1, n2 besar, statistik uji
S1 = Simpangan baku contoh dari populasi 1
S2 = Simpangan baku contoh dari populasi 2
6. Uji Kebaikan Suai
Suatu uji kebaikan suai frekuensi amatan dan harapan didasarkan pada besaran
,Dengan c2 merupakan nilai peubah acak yang sebaran sampelnya mendekati sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas n = k – 1.
Oi = frekuensi amatan,
= frekuensi harapan
Bila ada parameter yang diduga maka n = k - 1 - jumlah parameter yang diduga. Uji Kebaikan – Suai dapat digunakan menguji ke-normalan data. Pada uji ini data ditata dalam kelas frekuensi dan dihitung frekuensi amatan dan frekuensi harapan-nya.
- H0 : peubah acak x menyebar secara normal
- H1 : peubah acak x tidak menyebar secara normal
- Taraf uji = a
- Wilayah kritik :
- Statistik uji :
- Keputusan tolak H0 jika statistik uji jatuh di wilayah kritik.
Uji kenormalan yang lebih kuasa dari uji khi-kuadrat adalah uji Geary dengan statistik uji
dan wilayah kritik
7. Uji Kebebasan
Suatu tabel kontingensi dengan pengamatan Oij.
- H0 : pij = pi . p.j, Ki = 1, 2, …, b;
j = 1, 2, …, atau peubah pada baris bebas terhadap peubah pada kolom
- Statistik uji
- Keputusan tolak H0 bila
dimana a = taraf uji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar