Senin, 27 Mei 2013

Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis


1.      Konsep Dasar Pengujian Hipotesis

  • Hipotesis statistik : suatu anggapan atau per-nyataan, yang mungkin benar atau tidak, mengenai satu populasi atau lebih.

  • Hipotesis nol = H0 : setiap hipotesis yang akan diuji dinyatakan dengan hipotesis nol. Penolakan H0 menjurus, pada penerimaan suatu hipotesis tandingan = H1

  • Galat jenis I : penolakan H0 padahal hipotesis itu benar.

  • Galat jenis II : penerimaan H0 padahal hipotesis itu salah.















TindakanH0 benarH0 salah
Terima H0 Tolak H0Keputusan benarGalat jenis IGalat jenis IIKeputusan benar


  • Kuasa suatu uji : peluang menolak H0 bila suatu tandingan tertentu benar

  • Uji eka arah : uji hipotesis dengan wilayah penolakan H0 ada di satu sisi saja

  • Uji dwi arah : Uji hipotesis dengan wilayah penolakan H0 ada di dua sisi (kiri dan kanan) sebesar 0,5

  • Nilai -p: taraf (keberartian) terkecil sehingga nilai uji statistik yang diamati masih berarti (nyata).


2. a. Uji Hipotesis suatu rataan (varians diketahui)

  • H0 : m = m0

  • H1 : m = ¹ m0

  • a = 0,05

  •  Wilayah kritik z > 1,96 atau  z < -1,96

  •  Statistik uji



  • Keputusan tolak H0 bila statistik uji z jatuh di wilayah kritik


b. Uji hipotesis satu rataan ( varians tidak diketahui)

  • H0 : m = m0

  • H1 : m ¹ m0

  • a = 0,05

  • Wilayah kritik : ditentukan dengan meng-gunakan tabel t

  • Statitik uji , wilayah kritik kecil dari -ta/2 atau besar dari   ta/2

  • Statistik uji  dan wilayah kritiknya   z > za/2  atau  z < z1-a/2

  • Keputusan tolak H0 bila statistik uji z jatuh di wilayah kritik


c. Hipotesis H1 dan wilayah kritik

g

3.      Uji Hipotesis dua rataan

  1. Varian  dan  diketahui



  • H0 : m1 - m2 = d0

  • H1 : m1 - m2 ¹ d0

  • Taraf uji a = 0,05

  • Wilayah kritik z > 1,96 atau z < -1,96

  • Statistik uji:



  • Keputusan: tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.



  1. Varian tetapi tidak diketahui



  • H0 : m1 - m2 = d0

  • H0 : m1 - m2 ¹ d0

  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik t>t1/2a(n) atau t<-t1/2a(n)   (lihat pada tabel t) dengan derajat bebas n = n1 + n2 – 2



  • Statistik uji



  • Keputusan : tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.



  1. Varians s12 dan s22 tidak diketahui dan s12 ¹ s22



  • H0 : m0 - m2 = d0

  • H1 : m1 - m2 ¹ d0

  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik :

  • Statistik uji :














  • Keputusan : tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik



  1. Uji Pengamatan Berpasangan


Pengamatan ( xi, yi ) dan di = yi - xi

Peubah acak d1 = {d1,d2, …, dn}












  • H0 : mD = d0

  • H0 : mD ¹ d0

  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik

  • Statistik Uji :



  • Keputusan : tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik



  1. Hipotesis H1 dan wilayah kritik untuk Uji Beda Rataan


















4. Uji Hipotesis Tentang Proporsi

  1. Uji satu proporsi untuk n besar


Bila n besar dan p0 yang dihipotesiskan tidak terlalu dekat kepada nol atau satu maka sebaran binom dapat didekati dengan sebaran normal dengan  m = n p0 dan s2 = n p0 (1-p0) sehingga











Langkah penguji

  • H0 : p = p0

  • H1 : p ¹ p0

  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik = Z < - Z ½ a atau  Z > Z ½ a

  • Statistik uji



  • Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.



  1. Uji beda proporsi untuk sample besar



  • H0 : p1 = p2

  • H1 : p1 ¹ p2

  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik = Z < - Z ½ a atau  Z > Z ½ a

  • Statistik uji =














  • Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik.


Bila d0 ¹ 0 sehingga H0 yg di uji p1 - p2= d0 ¹ 0 maka prosedur pengujinya menjadi

  • H0 : p1 – p2 = d0

  • H1 : p1 – p2 ¹ d0 ; H1 : p1 – p2 < d0 ; H1 : P1 – P2 > d0

  • Taraf uji = a



  • Wilayah kritik


Z < - Z1/2 a atau Z < - Z1/2 a jika H1 : p1 – p2 ¹ d0

Z < - Zµ jika H1 : p1 – p2 < d0

Z < - Zµ jika H1 : p1 – p2 > d0












  • Statistik uji














  • Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik


5. Uji Hipotesis Tentang Ragam (Varians)

  1. Uji Hipotesis varians dari populasi normal















  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik =














  • Statistik uji














  • Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh di wilayah kritik

  • Untuk contoh (sampel) besar untuk H0 : s2 = s02 maka dapat didekati dengan sebaran normal sehingga statistik uji













; S = Simpangan baku contoh   (sampel)

  1. Uji Hipotesis kesamaan dua varians dari dua populasi normal





  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik :

























  • Statistik uji



  • Keputusan tolak H0 bila statistik uji jatuh dari wilayah kritik.

  • Untuk ukuran contoh n1, n2 besar, statistik uji













S1 = Simpangan baku contoh dari populasi 1

S2 = Simpangan baku contoh dari populasi 2











6. Uji Kebaikan Suai

Suatu uji kebaikan suai frekuensi amatan dan harapan didasarkan pada besaran











,Dengan c2  merupakan nilai peubah acak yang sebaran sampelnya mendekati sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas  n = k – 1.

Oi = frekuensi amatan,

= frekuensi harapan

Bila ada parameter yang diduga maka n = k - 1 - jumlah parameter yang diduga. Uji Kebaikan – Suai dapat digunakan menguji ke-normalan data. Pada uji ini data ditata dalam kelas frekuensi dan dihitung frekuensi amatan dan frekuensi harapan-nya.

  • H0 : peubah acak x menyebar secara normal

  • H1 : peubah acak x tidak menyebar secara normal

  • Taraf uji = a

  • Wilayah kritik :

  • Statistik uji :



  • Keputusan tolak H0 jika statistik uji jatuh di wilayah kritik.


Uji kenormalan yang lebih kuasa dari uji khi-kuadrat adalah uji Geary dengan statistik uji











dan wilayah kritik











7. Uji Kebebasan

Suatu tabel kontingensi         dengan pengamatan Oij.

  • H0 : pij = pi . p.j, Ki = 1, 2, …, b;


j = 1, 2, …,       atau peubah pada baris bebas terhadap peubah pada kolom












  • Statistik uji














  • Keputusan tolak H0 bila


dimana a = taraf uji.

Tidak ada komentar: